Sabtu, 14 Maret 2015

SOFTSKILL 1 ( Penerjemahan Berbantuan Komputer )

Name  : Febi Fadillah ( 19611141) & Nur Aisyah Nasution ( 19611044 )

Class   : 4SA05

[ Original Text ]



Learning Can Be Fun When
School Is Out


Asep Irawan was explaining the history of a large colorful kite to a visitor when dozens of elementary school children, on holiday, ran into the Indonesian Kite Museum for a day of playing, exploring and learning.

“As you can see, the place is way busier during school holidays,” Asep, a guide at the museum, told The Jakarta Post on Friday.

This year, the school holidays for all educational levels runs from June 23 until July 12. However, most elementary schools in the city started earlier.

Asep said that one of the popular programs at the museum was the kite design session, during which children were given paper kites to color before they took them home.

“They are happy to see our collection of kites or to watch our kite festival movie, but this design session is the favorite here,” he said.

The Kite Museum in Pondok Labu, South Jakarta, is just one of the educational spots in the city that are sought out by parents to enrich their children’s holidays with fun learning activities.

For example, the Jakarta History Museum on Jl. Taman Fatahillah No. 1, West Jakarta, will be presenting theater performances with historical themes through the “Weekend at the Museum”, which is funded by the National Museum.

For this weekend, the events are part of the Kota Tua Creative Festival 2014 and will feature the plays Karamnya Kapal Tek Sing on Saturday, June 22, and Kuda Perang Pangeran Diponegoro on Sunday. The program is usually held at the flagship National Museum. Information on the event can be found on the Facebook page for “Akhir Pekan di Museum” and Twitter page @museum_weekend.

Besides museums, a planetarium is also a popular destination for children.

Planetarium Jakarta is located in the Taman Ismail Marzuki art center, Central Jakarta. It treats children to a visual display of stars and the planets.

Ryan Hidayat, a planetarium visitor from Depok, West Java, said that he took his 10-year-old twin sons to the show so they could spend their holiday in a “more useful” way.

“I think they are happy to be here. Me? I am glad as long as I can keep them away from their computer games,” he said.

He added that it cost less than Rp 20,000 (US$1.69) for the three of them to watch the show.

Another educational holiday site for children is Dapur Anak (Children’s Kitchen). At Dapur Anak, children who are tired of math or science can participate in the practical application of those subjects to make a variety of child-friendly recipes.

“We have a program called cooking exploration that using various recipes from all over the world,” Awaludin, marketing communication officer for Dapur Anak, told the Post.

He said further that there were also other popular programs, such as a table manner class and a cooking tour, on which children were taken to a food factory and introduced to healthy food.

“Our main purpose is to introduce food production in a fun way to children,” he said. (idb)


See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2014/06/21/learning-can-be-fun-when-school-out.html#sthash.gH1XOPUn.dpuf


[ Translate ]
  
 Belajar Menjadi Menyenangkan Ketika Dilakukan Di Luar Sekolah


Asep Irawan telah menjelaskan sejarah besar tentang layangan yang penuh dengan warna kepada beberapa pengunjung murid sekolah dasar,pada saat liburan,mengunjungi Musium Layangan Indonesia seharian untuk bermain,menjelajah, dan belajar.

“Seperti yang telah di ketahui, tempat ini sangat ramai selama liburan sekolah," Asep,seorang pemandu di musium berkata pada The Jakarta Post pada hari Jumat.

Tahun ini, liburan sekolah untuk semua tingkatan pendidikan berlangsung dari 23 Juni sampai 12 Juli. Namun, sebagian besar sekolah dasar di kota telah lebih awal.

Asep mengatakan bahwa salah satu program yang di sukai di museum adalah sesi desain layang-layang, di mana anak-anak diberi layang-layang kertas warna sebelum mereka membawa pulang layangan tersebut ke rumah masing-masing.

"Mereka senang melihat koleksi  layang-layang atau menonton film festival layang-layang yang kami miliki, tetapi sesi desain layang-layang sangat di gemari di sini," ia berkata.

Museum Layangan di Pondok Labu, Jakarta Selatan, merupakan salah satu tempat pendidikan di kota yang dicari oleh orang tua untuk memperkaya liburan anak-anak mereka dengan kegiatan belajar yang menyenangkan.

Misalnya, Museum Sejarah Jakarta di Jl. Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat, akan menyuguhkan pertunjukan teater dengan tema sejarah melalui "Akhir Pekan di museum", yang didanai oleh Museum Nasional.

Untuk akhir pekan ini, acaranya meliputi bagian dari Kota Tua Creative Festival 2014 dan akan menampilkan drama Karamnya Kapal Tek Sing pada hari Sabtu, 22 Juni , dan Kuda Perang Pangeran Diponegoro, Minggu. Program ini biasanya diadakan di Museum Nasional unggulan. Informasi tentang acara tersebut dapat ditemukan di halaman Facebook "Akhir Pekan di Museum" dan Twitter halamanmuseum_weekend.

Selain museum, planetarium juga merupakan tujuan populer bagi anak-anak.

Planetarium Jakarta terletak di pusat seni Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Ini memperlihatkan terhadap anak-anak untuk tampilan visual dari bintang dan planet-planet.

Ryan Hidayat, pengunjung planetarium dari Depok, Jawa Barat, mengatakan bahwa ia mengajak kedua putra kembarnya yang berumur 10 tahun ke planetarium sehinnga mereka dapat menghabiskan waktu liburan mereka "dengan lebih bermanfaat".

"Saya pikir mereka senang berada di sini. Saya? Saya senang selama saya bisa menjauhkan mereka dari permainan yang ada di komputer, "katanya.

Dia menambahkan bahwa biaya kurang dari Rp 20.000 (US $ 1,69) untuk tiga dari mereka untuk menonton pertunjukan.

Situs liburan pendidikan lain untuk anak-anak adalah Dapur Anak (Children's Kitchen). Di Dapur Anak, anak-anak yang bosan dengan matematika atau sains dapat berpartisipasi dalam program yang berguna dari mata pelajaran untuk melakukan berbagai macam cara agar anak mengerti.

"Kami memiliki program yang disebut eksplorasi memasak yang menggunakan berbagai resep dari seluruh dunia," Awaludin, petugas komunikasi pemasaran untuk Dapur Anak, mengatakan kepada Post.

Ia mengatakan lebih lanjut bahwa ada juga program-program populer lainnya, seperti kelas table manner dan tur memasak, di mana anak-anak dibawa ke sebuah pabrik makanan dan diperkenalkan kepada makanan sehat.

"Tujuan utama kami adalah untuk memperkenalkan produksi pangan dengan cara yang menyenangkan untuk anak-anak," katanya.



.